BAB. I PENDAHULUAN
Program pelatihan komputer untuk Pendidik dan Tenaga Kependidikan Non-Formal yang diselenggarakan oleh UPTD Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang bertempat di UPTD SKB Grobogan memberikan nuansa baru pada pengetahuan kami tentang E-Learning, yang merupakan singkatan dari Electronic Learning (E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain [Hartley, 2001]).
Diklat Pembuatan Media Belajar
E-Learning merupakan media dan proses pendidikan yang memanfaatkan perkembangan teknologi elektronika saat ini . Dalam konteks ini yang dimaksud dengan elektronik adalah teknologi computer yang dikaitkan dengan penggunaan internet.
Dalam pelatihan tersebut, para peserta dilatih bagaimana cara menggunakan berbagai program aplikasi, baik yang berbasis pengolah kata (Microsoft Word), program aplikasi berbasis angka/Spreadsheet (Microsoft Excel), program aplikasi berbasis data (Microsoft Acces), program aplikasi multi media (Power Point), dan pembuatan situs Blog.
1.1 Latar Belakang Masalah
Teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan pesat yang dipicu oleh temuan dalam bidang rekayasa material mikroelektronika. Perkembangan ini berpengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan, bahkan perilaku dan aktivitas manusia kini banyak tergantung kepada teknologi informasi dan komunikasi. Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dimaksudkan untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu mengantisipasi pesatnya perkembangan tersebut. Mata pelajaran ini perlu diperkenalkan, dipraktikkan dan dikuasai peserta didik sedini mungkin agar mereka memiliki bekal untuk menyesuaikan diri dalam kehidupan global yang ditandai dengan perubahan yang sangat cepat. Untuk menghadapi perubahan tersebut diperlukan kemampuan dan kemauan belajar sepanjang hayat dengan cepat dan cerdas. Hasil-hasil teknologi informasi dan komunikasi banyak membantu manusia untuk dapat belajar secara cepat. Dengan demikian selain sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan untuk merevitalisasi proses belajar yang pada akhirnya dapat mengadaptasikan peserta didik dengan lingkungan dan dunia kerja
E-Learning saat ini sudah mulai berkembang di dunia pendidikan , baik di kota besar maupun di kota kecil, tidak terkecuali di UPTD SKB Kabupaten Grobogan , yang juga memanfaatkan teknologi e-learning ini. E-learning dianggap sebagai salah satu alternatif disamping alternatif lain dalam sistem penyelenggaraan pendidikan, baik tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan,
yaitu seluruh tenaga baik Pamong Belajar maupun staf tata usaha. Hal ini disebabkan oleh beberapa keunggulan dan kelebihan yang dimiliki teknologi informatika yang saat ini telah berkembang demikian pesat, sehingga mememungkinkan penggunanya dapat bekerja secara cepat, akurat, dan memiliki jaringan yang sangat luas.
Fenomena seperti ini sudah barang tentu merupakan hal yang sangat menguntungkan, dan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya guna mendukung segala tugas dan kewajibannya sehari-hari. Contoh nyata dari pemanfaatan perkembangan teknologi ini adalah dengan pembuatan media pembelajaran yang memanfaatkan program aplikasi Microsoft Power Point.
Program ini memiliki kemampuan yang sangat baik dalam Menyajikan
sebuah materi presentasi, dan sudah banyak digunakan dalam dunia pendidikan.
Penggunaan media ini di kalangan Pamong Belajar sendiri masih menjadi sebuah hal yang menarik perhatian.
1.3. Batasan Masalah
Objek pengamatan diasumsikan pada seluruh Tenaga Pendidik yang ada di lingkungan UPTD SKB Grobogan . Hal ini dilakukan dengan pengetahuan mereka tentang komputer baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya masih kurang.
Program aplikasi yang digunakan adalah Microsoft Power Point.Program ini dipilih karena disesuaikan dengan pemanfaatan program ini untuk proses kegiatan belajar mengajar.
1.4. Rumusan Masalah
Di lingkungan UPTD SKB Grobogan belum penah ada pengkajian khusus mengenai manfaat dari penggunaan Microsoft Power Point dalam kegiatan belajar mengajar yang secara garis besar bersumber dari media cetak dan elektronik, termasuk di dalamnya dengan memanfaatkan informasi yang ada di internet.
1.5. Tujuan Penulisan dan Manfaatnya.
penggunaan program aplikasi ini sebagai media pembelajaran akan terus dikembangkan, baik untuk diri sendiri maupun untuk para pendidik lain di lingkungan UPTD SKB Grobogan.
Dalam penggunaan secara umum, program aplikasi Microsoft Power Point ini sudah tebukti memiliki banyak kelebihan dalam mempresentasikan sesuatu hal dari seorang pembicara kepada orang lain yang menjadi komunikannya. Jika hal ini terjadi juga di lingkungan pendidikan, maka sudah barang tentu akan banyak dimanfaatkan oleh tenaga pendidik dalam melaksanakan proses pembelajarannya.
BAB II. KAJIAN TEORITIS
2.1. Teknologi Informatika
Teknologi informatika ini dalam pembahasan selanjutnya oleh penulis akan disingkat menjadi TI pada umumnya sudah banyak digunakan untuk berbagai macam keperluan, tetapi seiring perkembangannya, sekarang ini sudah mulai digunakan untuk proses pembelajaran di dunia Pendidikan.
Menurut Heris Syamsuri, S.T, dalam sebuah tulisannya yang dimuat koran
TAJUK edisi 26 September 2007 tentang TI, mengatakan bahwa; TI berdasarkan fungsinya dibagi menjadi : Sistem Teknologi Informasi yang melekat ( Embedded IT System), yaitu sistem TI yang melekat pada produk lain. Contohnya; Video Casette Recorder (VCR) memiliki sistem TI yang memungkinkan pemakainya merekam tayangan televisi. Sistem Teknologi Tnformasi yang khusus
(Dedicated IT System), yaitu sistem TI yang dirancang untuk melakukan tugas
khusus. Misalnya ATM (Automatic Teller Machine) yang dibuat khusus untuk melakukan transaksi antara bank dengan nasabahnya.Sistem Teknologi yang dirangcang untuk berbagai keperluan umum (Multy Purpose IT System), misalnya saja komputer PC (Personal Computer. Dengan PC ini seseorang dapat
melakukan kegiatan apa saja sesuai dengan keperluannya masing-masing. Misalnya untuk pekerjaan administrasi, penghitungan keuangan, permainan atau game dan lain-lain.
2.2. Inovasi Teknologi Informatika
Seperti telah dibahas di atas, bahwa perkembanagan TI dewasa ini telah berimbas pada dunia pendidikan, dengan ditandai oleh munculnya berbagai inovasi dan kreasi dalam proses penyampaian bahan ajar kepada peserta didik Sebagaimana kita ketahui, bahwa dalam proses pendidikan terdapat 3 proses inti pendidikan (Core processes), yaitu; Pengajaran (Teaching), Penelitian (Research), dan Pelayanan (Services), dimana ketiganya menjadi sumber akses bagi enggunaan dan pemanfaatan TI. Ada beberapa konsep yang melatar belakangi penggunanaan TI untuk kegiatan pendidikan, dan beberapa diantara sudah banyak diterapkan di lembaga pendidikan baik tingkat dasar maupun tingkat menengah, apalagi di perguruan tinggi.
Penggunanaan teknologi ini telah berdampak langsung dan tidak langsung terhadap cara penyelenggaraan pendidikan yang mengarah pada peningkatan mutu sumberdaya manusia (Soesianto dan Indrajit, 2004). Konsep-konsep tersebut diantaranya adalah:
A. Penggunanaan teknologi IT untuk membantu tenaga pendidik dalam penyelenggaraan proses pembelajaran, terutama digunakan sebagai alat penggambaran/ilustrasi dari pelajaran yang sedang diajarkan sehingga peserta didik memperoleh gambaran jelas keterkaitan antara teori dengan gambaran nyatanya. Program aplikasi yang sering digunakan untuk keperluan ini adalah: Simulation Game, Multy media presentation, Interactive Study case, dan sebagainya.
B. Course Management.
Course management adalah penggunaan TI untuk membantu pengajar maupun peserta didik dalam melakukan interaksi, kooperasi, dan komunikasi untuk penyelenggaraan sebuah kelas dengan mata ajar tertentu. Dengan bantuan aplikasi jaringan (Web), maka segala tugas, PR, dan tugas-tugas lainnya dapat dilakukan dengan cara di-Download dari alamat situs tertentu yang dianggap relevan.
C. Virtual Class
Teknologi ini memungkinkan adanya kelas maya atau Virtual class. Kelas maya ini adalah penyelenggaraan proses belajar mengajar dari jarak jauh dengan memanfaatkan beberapa software khusus yang dihubungkan melalui jalur internet. Salah salah satu diantaranya adalah dengan teknologi Video Cronfrence.
D. Computer Based Training (CBT)
Konsep ini dianggap paling ampuh dalam menerapkan sistem belajar secara mandiri. Dengan cara seperti ini seorang peserta didik dapat mencari berbagai sumber literatur mata ajar yang diperlukannya dari internet. Sumber literatur yang ada di internet sangat banyak jumlahnya, jauh melebihi daya tampung perpustakaan yang ada di sekolah-sekolah pada umumnya.
Disamping itu pula, peserta didik dapat mempelajari sesuatu hal dari beberapa software yang sengaja dirancang untuk memberi kemudahan bagi seseorang dalam mempelajari sesuatu hal yang ingin dipelajarinya. Misalnya saja cara membuat animasi, cara membuat halaman Situs Web (Web Site) dan sebagainya.
E. Knowledge Portal.
Knowledge Portal (Portal Pengetahuan), adalah sekumpulan alamat situs web yang memiliki berbagai macam reverensi dari berbagai disiplin ilmu. Seseorang yang mencari informasi tentang salah satu disiplin ilmu, dengan mudah dapat langsung mengaksesnya melalui portal ini. Oleh sebab itu, keberadaan portal ini sangat membantu para pendidik dan peserta didik dalam upaya mengembangkan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya.
F. Cyber Community
Kata cyber berasal dari kata Cybernetic, yaitu cara pengendalian dari jarak jauh. Jadi kata cyber memiliki konotasi adanya “pengendalian” dan “Jarak yang jauh”.
Belakangan ini, kata cyber lebih dikaitkan dengan keberadaan Intenet, yang nota bene merupakan produk perkembangan teknologi elektronik. Oleh sebab itu kita mengenal adanya beberapa istilah yang diawali oleh huru “E-”. Misalnya saja E-Banking, yang berarti segala aktivitas perbankan yang dijalankan melalui internet. E-Commerce, berarti kegiatan perdagangan yang dijalankan melalui jalur internet, termasuk juga di dalamnya E-Learning, yang berarti segala aktifitas belajar yang dijalankan melalui peran serta produk teknologi elektronik termasuk didalamnya penggunaan internet.
2.3. Media Pembelajaran
Semua bentuk sarana pendidikan disyaratkan mampu membantu peserta didik memahami bahan ajar yang diberikan tenaga pendidik kepadanya, disamping harus pula mampu membangkitkan minat belajar pada peserta didik tersebut. Sarana pendidikan sebagai media pendidikan harus mampu membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan serta penciuman. Untuk tujuan tersebut maka seorang pendidik perlu memiliki sebuah media pembelajaran yang memadai, agar bahan ajar dapat diserap peserta didik dengan sebaik-baiknya.
Menurut Kemp (1975), karakteristik sebuah media pembelajaran merupakan dasar pemilihan media sesuai dengan situasi belajar tertentu. Dia juga mengatakan, bahwa pengetahuan mengenai kekurangan dan kelebihan tertentu yang dimiliki oleh sebuah media pembelajaran, adalah sesuatu yang sangat penting diketahui oleh para tenaga pendidik.
Dua orang ahli pendidikan dari Perancis Gagul dan Raise, berpendapat; dalam menentukan pemilihan media penyampaian pesan tertentu secara umum, ada kaitannya dengan media pembelajaran. Dengan kata lain teknik dan strategi penyampaian informasi yang dilakukan oleh orang umum, pasti akan berlaku juga dalam dunia pendidikan.
Pendapat lain mengenai prosedur pemilikan media komunikasi, dikemukakan oleh Anderson. Menurutnya, prosedur pemilihan media dimulai dari pertanyaan; Apakah media tersebut diperuntukan bagi keterampilan fisik atau kognitif?. Pertanyaan ini akan menentukan desain seperti apa media pembelajaran tersebut seharusnya dibuat.
Jika kita mengacu pada hasil penelian tersebut, maka pengganaan program Microsoft Power Point ini akan sangat berdampak pada tujuan pembelajaran yang menekankan pengenalan visual dan prinsip konsep bahan ajar yang diberikan oleh tenaga pendidiknya.
2.4. Microsoft Power Point.
Microsoft Power Point merupakan sebuah software yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan Microsoft, dan merupakan salah satu program berbasis multi media. Didalam komputer, biasanya program ini sudah dikelompokkan dalam program Microsoft Office. Program ini dirancang khusus untuk menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan, pemerintahan, pendidikan, maupun perorangan, dengan berbagai fitur menu yang mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik.
Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai alat presentasi adalah berbagai kemampuan pengolahan teks, wana, dan gambar, serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya.
Pada prinsipnya program ini terdiri dari beberapa unsur rupa, dan pengontolan operasionalnya. Unsur rupa yang dimaksud, terdiri dari slide, teks, gambar dan bidang-bidang warna yang dapat dikombinasikan dengan latar belakang yang telah tersedia. Unsur rupa tersebut dapat kita buat tanpa gerak, atau dibuat dengan gerakan tertentu sesuai keinginan kita. Seluruh tampilan dari program ini dapat kita atur sesuai keperluan, apakah akan berjalan sendiri sesuai timing yang kita inginkan, atau berjalan secara manual, yaitu dengan mengklik tombol mouse. Biasanya jika digunakan untuk penyampaian bahan ajar yang mementingkan terjadinya interaksi antara peserta didik dengan tenaga pendidik, maka kontrol operasinya menggunakan cara manual.
Penggunaan program ini pun memiliki kelebihan sebagai berikut:
- Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi, baik animasi teks maupun animasi gambar atau foro.
- Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji.
- Pesan informasi secara visual mudah dipahami peserta didik.
- Tenaga pendidik tidak perlu banyak menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan.
- Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulang-uang.
- Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik. (CD / Disket / Flashdisk), sehingga paraktis untuk di bawa ke mana-mana.
BAB III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat penulis kemukakan sebagai berikut:
- Program Aplikasi Microsoft Word, dalam penggunaannya memerlukan beberapa peralatan khusus, dan pembuatnya harus menguasai program tersebut secara memadai, agar penyajian nya tidak monoton dan membosankan.
- Penggunaan berbagai media pembelajaran selama dapat menunjang kelancaran dan peningkatan kualitas pendidikan dapat saja digunakan, dengan catatan tenaga pendidik yang bersangkutan telah mengetahui kekurangan serta kelebihan media yang digunakannya tersebut.
- Setiap inovasi pembelajaran akan menghasilkan sesuatu yang menarik bagi peserta didik, tetapi inovasi tanpa pengembangan lebih lanjut justru akan berdampak kurang menarik, dan mengurangi minat peserta didik terhadap bahan ajar yang disajikan.
3.2. Saran
Beberapa saran yang ingin penulis sampaikan sebagai berikut:
- Mohon diperhatikan kondisi sarana pelatihan terutama komputer peserta pelatihan yang pada umumnya sudah bermasalah, baik hardware maupun software-nya.
- Selama pelatihan sebaiknya peserta dibekali buku panduan secukupnya, baik berupa fotokopian atau diktat tertentu, sehingga bahan ajar dan jadwal kegiatan dapat diketahui setiap peserta pelatihan.
- Jumlah bahan ajar yang disampaikan sebaiknya tidak terlalu banyak, agar peserta pelatihan dapat lebih fokus dan menguasai materi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
S, Nasution Metodologi Reset, Tarsito Bandung 1987
Winarno, Suharmad Pengantar Penelitian Ilmiah, Tarsito, Bandung 1980
Sadiman, Arif S. DR, M.Sc. dkk.1984 Media Pendidikan, Pustekom Dikbud, PT Raja rafindo Persada, Jakarta.
Grant, Doreen Learning Relations, Routledge, London and New York. 1989 Twyford, John Graphic Communication, Bastford Academic and Education.1985 Limited London.
Syamsuri, Heris, S.T. Teknologi Informasi sebagai Penunjang PBM, Koran TAJUK
====OOOsry00=====