Archive for Oktober 2010

Klenteng Jogja (Vihara Budha Praba)

Rabu, 13 Oktober 2010 · Posted in

Mungkin tak asing lagi bagi teman-teman yang bertempat tinggal atau pernah ke jogja. Salah satu Vihara atau klenteng terkenal di jogja ini terletak tepat di sebelah barat perempatan sayidan tak jauh dari pusat kota jogja.

Arsitektur Klenteng ini sangat kental nuansa Tiong Hoa atau China karena jika kita masuk ke dalamnya akan nampak berbagai tulisan China dan warna-warni kuning-merah. Tak ketinggalan juga berbagai hiasan naga, harimau, dan berbagai macam chiri khas negara tirai bambu tersebut menghiasi bangunan Klenteng tersebut.

Selasa, 12 Oktober 2010 saya dan teman-teman mengunjungi tempat tersebut untuk sekedar menikmati keindahan bangunan yang artistik dan sangat indah tersebut.

Dari luar Klenteng, bau dupa yang harum telah menyambut kedatangan kami. Konon, bau dupa dari dalam bangunan tersebut mampu memberikan efek ketenangan bagi pengunjung yang masuk di dalamnya. ya.. semacam aroma terapi gitu. Memang, setelah kami masuk di dalamnya, suasana hening dan khusu' sangat terasa.

Di dalam Klenteng tersebut, kami mendapati banyak sekali dupa dan berbagai perlengkapan agama Budha untuk bersembahyang. Kesan bersih, rapi dan penuh dengan berbagai hiasan seperti gambar-gambar dan patung-patung yang kamipun sebenarnya tidak dapat mengartikan maksudnya terpampang dengan indah. Kamipun menyempatkan untuk berfoto-foto untuk mengabadikan petualangan kami ini.. :)



Foto disamping adalah bagian luar dari Vihara. Saya bersandar di samping salah satu sebuah tiang penyangga bagian depan bangunan tersebut. Sangat bagus ya tiangnya, dilengkapi dengan ukiran patung naga yang eksotis.

Foto di atas adalah ketika saya hendak memasuki Klenteng tersebut. Warna-warni yang ramai membuat bangunan tersebut semakin indah. Hmm... kata orang, lebih rame, lebih asyik gitu lho..!

Kalau gambar di atas diambil pada saat saya duduk di bagian tengah Vihara. Di depan saya sebenarnya terdapat meja yang digunakan untuk sembahyang umat agama Budha. Tapi saya tidak berani mendekati meja tersebut karena sedang digunakan oleh seseorang untuk sembahyang..


Hehe... ini adalah meja yang berada di bagian luar atau depan. Di mejua ini terdapat beberapa dupa yang ditancapkan pada sebuat bejana berwarna kuning emas. Eitt.. saya di situ cuma action lho...! sebenarnya saya gak tau apa yang saya lakukan.. cuma ikut-ikutan cara sembahyang umat Budha. Karena saya muslim, ya otomatis saya juga kurang tau bagaimana ritual dalam sembahyang. Meja tersebut juga bukan meja yang digunakan untuk sembahyang, tapi hanya untuk menacapkan dupa saja.

Ini dia tembok yang banyak ukiran naganya. Tuh.. saya lagi memegang lidah seekor naga yang berbentuk relief tapi lebih menonjol seperti patung...
Demikianlah sedikit cerita tentang kami. Jika teman2 singgah ke Jogjakarta, silahkan menikmati pemandangan dan tempat2 yang indah dan unik disekitarnya. Semoga bermanfaat :)


Gereja GHOTIC Sayidan

Selasa, 12 Oktober 2010 · Posted in

Perjalanan kami bermula pukul 13.00WIB. Siang yang cerah itu 12 Oktober 2010, saya dan teman-teman berencana untuk sekedar berfoto-foto di sebuah Gereja Ghotic yang terletak di Sayidan, yang terletak di sebelah timur alun-alun utara kota Yogyakarta.

Meskipun saya adalah orang Jogja asli, tempat tersebut baru pertama kali saya temui berkat usulan dari salah satu teman kami. Langsung saja saya ceritakan kondisi bangunan tersebut. Meskipun bangunan tersebut terlihat seperti sebuah gereja, akan tetapi menurut penduduk sekitar, bangunan tersebut merupakan rumah tinggal suatu keluarga. Saat kami meminta ijin untuk memasuki bangunan tersebut, kami tidak diperbolehkan.

Gereja Ghotic Sayidan

Dari luar, bangunan tersebut sangat kental akan nuansa eropa. Kamipun sangat senang berfoto-foto di sana karena serasa berada di luar negri. Akan tetapi kami tidak begitu saja puas dengan hal itu. Karena kami tidak diperbolehkan untuk masuk ke dalam bangunan tersebut.

alhasil, kami berinisiatif untuk nekat masuk ke dalam bangunan yang aksesnya di tutup dari dunia luar tersebut. rasa penasaran kami yang begitu besar mendorong kami untuk memanjat dinding tua yang tingginya sekitar 2 meter. rasa penasaran bercanpur was-was dan deg-degan membuat petualangan kami terasa begitu menyenangkan.

Dua orang dari kami memanjat masuk ke dalam gedung tersebut. Karena kami adalah laki-laki dan dua orang lainnya adalah perempuan. Mungkin kami adalah orang-orang dari sekian banyak petualang yang berhasil masuk ke dalam bangunan tersebut setelah sekian lama aksesnya ditutup, ya tentu saja dengan nekat dan tanpa izin. hehehe...

Gereja Angker

Setelah berhasil masuk ke dalam gedung tersebut, kami sangat takjub melihat keindahan arsitektur bangunan tersebut. Akan tetapi, karena bangunan tersebut telah lama tidak dihuni, suasana mencekampun sangat terasa di dalamnya walaupun di siang hari.

Gereja di Jogja

Atap-atap yang penuh dengan gambar-gambar yang sulit kami artikan maksudnya dan telah banyak yang rusak yang kami perkirakan karena hujan. Lantai-lantai yang dipenuhi dengan lumut-lumut yang telah mengering dan pecah-pecah. Tapi akhirnya kami puas karena telah berhasil foto-foto di dalamnya. Berikut beberapa Foto yang berhasil kami dekumentasikan: