Pagi ini aku terbangun jam 7 lebih 15 menit. Seketika itu juga langsung ingat kalo minggu pagi ini haru ngeles Manda pukul setengah delapan. Tanpa basa basi lagi aku langsung bergegas ke kamar mandi untuk mandi. Sekali lagi untuk mandi, bukan sarapan pagi seperti hal biasa yang sering aku lakukan. Ibu dan kakakku terheran-heran, karena biasanya aku akan tetap santay kalo bangun kesiangan, walaupun itu hari kerja aktif mengajarku. Tapi untuk urusan ngeles Manda, entah kenapa aku selalu bisa tepat waktu. Ya.. setidaknya berusaha tepat waktu. Seluruh tubuh kubasahi dengan air dan segera ku gosok2 dengan sabun mandi dan tak lupa pula gosok gigi, itulah yang biasa kulakukan kalo sedang mandi. Mungkin kalian juga sama. Selesai mandi, pake baju, lansung tancap gas menuju sekolah dimana aku mengajar Manda les.
Sampai di sekolah perasaanku langsung lega, karena belum terlihat Manda dan ibunya yang biasa nganter les berada di halaman sekolah. "mungkin belom pada dateng" gumamku dalam hati. Aku menyetandarkan sepeda motorku dihalaman sekolah. Kuletakkan jaket, lalu kubuka ruang kelas 1 yang kemarin kuncinya aku pinjam dari bu Indri, wali kelas 1. Belum ada tanda2 kedatangan Manda, kubuka HPku, fesbukan. Sperti biasa hanya ada beberapa notification yang gk terlalu penting. Tak berapa lama dari kejauhan ada seorang anak lari2 kecil datang ke arahku. ya..benar! itu Manda diantar oleh Ayahnya yang mungkin mau pergi ke pasar buat kulakan dagangan. Menurut Manda ,ayahnya buka warung di rumah.
Seperti biasa, Manda bermain2 disekitar kelas sebelum les dimulai. Dia memang tidak terlalu suka dengan kebiasaan yang terlalu kaku seperti duduk tenang, tangan bersilang di meja, lalu berdoa.. Lebih mirip aku waktu kecil. Bedanya, orang tuaku dulu tidak terlalu mampu membaca kebutuhanku. Lebih tepatnya, tak mampu memberikan aku les tambahan diluar jam sekolah.
Kubuka tas Manda, kukeluarkan semua buku yang ada di dalamnya, masih seperti sore kemarin. Sepertinya semalam dia tidak belajar. Anak kelas 3 SD itu harusnya sekarang sudah duduk di kelas 5, jadi mungkin itu sebabnya orang tuanya mulai memberi perlakuan khusus. Menurutku pribadi sih dia bukan anak yang ber IQ rendah, cuma malas belajar aja.. jadi tugasku disini adalah membuat dia merasa belajar bukanlah hal yang membosakan. Gampang2 susah juga sebenernya.. kebetulan aku membawa kamera sebelum berangkat, jadi bisa ku abadikan fotonya buat kenang-kenangan.
Waktu menunjukkan pukul 8.30. Waktu untuk ngeles sudah selesai. Manda udah mulai gak betah buat belajar. Kuajak dia untuk ke kolam ikan dekat sekolah untuk bermain sekaligus menunggu jemputan. Singakat cerita, jemputan tiba dan akupun meninggalkan sekolah.
Saat perjalanan pulang, perutku terasa nyeri tepat di sekitar lambung. Ingatanku lalu menterjemahkan hal itu, ya.. perutku belum diisi nasi dari semalem. Nafsu makan muncul, bau soto terbayang. Kupacu motorku menuju warung soto Pak Genit dekat kampusku dulu. Sampai disana ternya belum buka, baru ada penjualnya yang terlihat seperti baru tiba dilokasi untuk menyiapkan dagangannya. Perut tetap gak mau kompromi, hasilnya.. aku cari pelampiasan ke warung yang lain.. dan, ketemu. Warung soto lentuk. Langsung aku pesen semangkuk soto dan es teh. Tak berapa lama soto siap, lalu segera kusantap dengan lahap. Sebelumnya, tak lupa kuberi beberapa semprotan kecap dan bersendok-sendok sambal. Sampai kutulis cerita ini, aroma soto masih terbayang jelas dalam ingatanku.
Sambil menikmati soto, mataku berkeliling disekitar penjuru warung. Ada beberapa hal yang aneh disana. Bukan karena penjualnya, tapi daging yang ada di gerobak soto. juga tidak aneh. masih mirip2 dengan bentuk ayam. Kucoba-coba meneliti lagi, dan dapat. Ternyata keanehan tersebut pada pembelinya. Selain aku, ada 2 pasang cowok cewek, dan satu pasang cewek (ceweknya berdua). Beberapa kali mereka melihat kearahaku, seperti ada hal yang aneh. Aku cuek saja, mungkin aku terlalu tampan di mata mereka.
Pasangan muda mudi pertama selesai, segera sang cewek dengan perkasanya menuju ke penjual soto, mengeluarkan dompet, lalu membayarnya. Sang cowok yang terlihat kusam, mungkin belom mandi, masih setia dengan mangkuk soto dan gelasnya, yang sudah kosong. Karena mereka masih terlihat belum terlalu tua, jadi pikiranku dengan cepat menduga.. mungkin mereka adalah pasangan yang barusaja menikah, dan uang belanjanya dibawa oleh sang istri. Pasangan kedua selesai, tapi tak terlalu ku hiraukan apa yang mereka lakukan. Bukannya tak suka, tapi memang sakit hati kalo melihat orang lain bermesraan.. apalagi kita sendirian. Tinggalah dua orang cewek yang masih pelan2 menyelesaikan santap paginya. Karena sudah lama disitu, aku beranjak pergi dari warung, tak lupa membayar.
Ku pacu motorku pelan-pelan menuju rumah.. hatiku riang gembira karena perut kenyang, tugas berkurang. Tinggal bersantay di rumah, dengerin radio, sambil nulis blog.. Memang dunia akan selalu lebih indah kalau kita bisa melakukan hal yang beguna bagi orang lain.. see you next time :).
Wah, interuupsii Pa' Nik... Koq jenengku diganti2 yo....? hehehe walikelas 1 bukan bu Indri lhooo....
BalasHapushehe.. maaf bu, dulukan namanya blm pada hafal aq,,
Hapus