Mungkin tak asing lagi bagi teman-teman yang bertempat tinggal atau pernah ke jogja. Salah satu Vihara atau klenteng terkenal di jogja ini terletak tepat di sebelah barat perempatan sayidan tak jauh dari pusat kota jogja.
Arsitektur Klenteng ini sangat kental nuansa Tiong Hoa atau China karena jika kita masuk ke dalamnya akan nampak berbagai tulisan China dan warna-warni kuning-merah. Tak ketinggalan juga berbagai hiasan naga, harimau, dan berbagai macam chiri khas negara tirai bambu tersebut menghiasi bangunan Klenteng tersebut.
Selasa, 12 Oktober 2010 saya dan teman-teman mengunjungi tempat tersebut untuk sekedar menikmati keindahan bangunan yang artistik dan sangat indah tersebut.
Dari luar Klenteng, bau dupa yang harum telah menyambut kedatangan kami. Konon, bau dupa dari dalam bangunan tersebut mampu memberikan efek ketenangan bagi pengunjung yang masuk di dalamnya. ya.. semacam aroma terapi gitu. Memang, setelah kami masuk di dalamnya, suasana hening dan khusu' sangat terasa.
Di dalam Klenteng tersebut, kami mendapati banyak sekali dupa dan berbagai perlengkapan agama Budha untuk bersembahyang. Kesan bersih, rapi dan penuh dengan berbagai hiasan seperti gambar-gambar dan patung-patung yang kamipun sebenarnya tidak dapat mengartikan maksudnya terpampang dengan indah. Kamipun menyempatkan untuk berfoto-foto untuk mengabadikan petualangan kami ini.. :)
Foto disamping adalah bagian luar dari Vihara. Saya bersandar di samping salah satu sebuah tiang penyangga bagian depan bangunan tersebut. Sangat bagus ya tiangnya, dilengkapi dengan ukiran patung naga yang eksotis.
Foto di atas adalah ketika saya hendak memasuki Klenteng tersebut. Warna-warni yang ramai membuat bangunan tersebut semakin indah. Hmm... kata orang, lebih rame, lebih asyik gitu lho..!
Kalau gambar di atas diambil pada saat saya duduk di bagian tengah Vihara. Di depan saya sebenarnya terdapat meja yang digunakan untuk sembahyang umat agama Budha. Tapi saya tidak berani mendekati meja tersebut karena sedang digunakan oleh seseorang untuk sembahyang..
Hehe... ini adalah meja yang berada di bagian luar atau depan. Di mejua ini terdapat beberapa dupa yang ditancapkan pada sebuat bejana berwarna kuning emas. Eitt.. saya di situ cuma action lho...! sebenarnya saya gak tau apa yang saya lakukan.. cuma ikut-ikutan cara sembahyang umat Budha. Karena saya muslim, ya otomatis saya juga kurang tau bagaimana ritual dalam sembahyang. Meja tersebut juga bukan meja yang digunakan untuk sembahyang, tapi hanya untuk menacapkan dupa saja.
Ini dia tembok yang banyak ukiran naganya. Tuh.. saya lagi memegang lidah seekor naga yang berbentuk relief tapi lebih menonjol seperti patung...
Demikianlah sedikit cerita tentang kami. Jika teman2 singgah ke Jogjakarta, silahkan menikmati pemandangan dan tempat2 yang indah dan unik disekitarnya. Semoga bermanfaat :)